Latest News

Friday 30 December 2011

AJARLAH KAMI BIJAKSANA (MAZMUR 90:12)


AJARLAH KAMI BIJAKSANA (MAZMUR 90:12)

 

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Bukan ajarlah kami menghitung-hitung jasa kami,
apalagi hitung-hitungan sama Tuhan,

Bukan pula kamilah yang mengajar mereka hingga mereka bijaksana
dan diri sendiri bebal,

Bukan ajarlah kami sampai berhari-hari
lebih melihat angan-angan dari pada realita,

Bukan pula ajarlah kami sampai berhari-hari
lebih melihat kenangan dari pada kenyataan

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Wednesday 21 December 2011

NOEL



NOEL

Menyingkap malam yang hening
Terdengar tangisan bayi mungil
Luasnya cakrawala terbentang
Malaikat memuji riang

Noel.. Noel.. Noel..
Natal pertama lahirnya Yesus Kristus
Allah merendahkan diri jadi manusia
Membuka lembaran baru bagi dunia

Noel.. Noel.. Noel..
Guncangan bom sana-sini
Letusan senapan menghembusi tubuh
Menderu lapar mengais makan

Noel.. Noel.. Noel..
Ribuan Natal diulang kembali
Ribuan lagu dinyanyikan lagi
Ribuan orang datang kembali

Menyingkap malam yang bising
Terdengar riuhnya bunyi lagu
Apakah Allah bersama kita?
Apakah makan Natal itu disadari?

Kembali ke Natal pertama..
Cobalah tengok malam itu
Dengarlah suara-Nya berkata:

"Dengan bertobat dan tinggal diam
kamu akan diselamatkan,
dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu."


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Friday 9 December 2011

UNEXPECTED LIFE


UNEXPECTED LIFE 
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya
dan merenungkannya. Lukas 2:19
Pada umumnya orang yang mau menikah mempunyai pengharapn yang positif dan baik.  Persiapan pernikahan yang mantap, dana yang cukup, dan mengerjakan kehidupan keluarga yang baik.  Sama halnya dengan Yusuf dan Maria yang akan menikah pada masa itu.  Mereka sudah tunangan dan sedang mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.
Kemungkinan Yusuf dan Maria mempunyai sejumlah rencana untuk kehidupan keluarga barunya.  Mereka pastilah berpikir mau memulai hidup rumah tangga yang layak.  Kumpul-kumpul uang dari kerja keras untuk biaya pesta.  Bisa jadi Yusuf menyedikan lebih banyak waktu komunikasi dengan Maria.  Bisa jadi di udara yang dingin nantinya, Maria mempersiapkan merajut baju yang hangat untuk mereka.
Oh ya, Yusuf adalah tukang kayu.  Tentulah dengan keahlian tangannya, bisa menghasilkan mebel yang indah dan kokoh.  Semua mebel ini tentunya menghasilkan uang yang dipakai untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
Di Nazareth sekian jarak dari danau Galilea, Yusuf dan Maria terbiasa dengan hidup yang tenang, nyaman, sejuk, dan stabil.  Mereka membayar pajak untuk pembangunan negeri di sistim pemerintahan Republik.
Sebagai orang muda-mudi yang sudah tunangan, tentu saja mereka juga tertarik secara fisik dan harus mengalami godaan untuk menahan diri dari kecemaran.  Mereka berusaha menjaga kekudusan sebagai umat Tuhan dan orang-orang yang belajar dewasa.
Apa yang terjadi malam itu?  Suatu awal kehidupan baru yang tidak diharapkan dan diinginkan telah dimulai.  Babak baru kehidupan membawa sejumlah peristiwa pahit, aneh, tidak dapat dimengerti dan sekaligus menakjubkan.
Jikalau Yusuf dan Maria terbiasa melajang, mereka harus beradaptasi untuk suatu babak kehidupan baru dalam keluarga.  Tentu saja, hal ini bisa sangat stressful.  Tidak hanya itu, Maria yang mati-matian menjaga kekudusan di datangi malaikat dan dinyatakan hamil!  Sekalipun kandungannya adalah dari Roh Kudus, tetapi tidak dapat dipungkiri menimbulkan tekanan batin tersendiri.
Sejak mereka menikah, terbayang untuk tinggal menetap di kota Nazaret dan mencari penghasilan di sana dengan rumah sendiri meski kecil.  Kenyataannya, mereka harus mengikuti peraturan pemerintah untuk pergi ke Betlehem: sensus penduduk.  Akhirnya mereka menjadi nomaden, tanpa penghasilan jelas, bahkan jadi orang asing di negeri Mesir.
Honeymoon pasangan suami istri, biasanya di hotel berbintang yang bagus atau minimal di hostel yang bersih dan nyaman.  Tidak lupa segala hiburan dan objek wisata.  Berbeda dengan Yusuf dan Maria, yang harus honeymoondi kandang  dan dihibur oleh suara binatang.
Mereka tentu saja punya kerinduan bisa merawat bayinya di tempat yang nyaman, hangat, bersih dan layak.  Kenyataannya, Maria harus melahirkan di kandang dengan tempat yang dingin, bau, kotor dan tidak layak.
Berhenti sampai di sini.  Apa yang terjadi pada kehidupan pasangan suami istri yang baru menikah ini?  Mengapa kehidupan jadi sulit?  Mengapa rumah tangga keluarga baru harus dimulai 'Unexpected life'?
Di balik semua peristiwa yang tidak diharapkan, tangan Tuhan sedang merenda.  Di balik kesempitan hidup, ada kesempatan yang Tuhan mau kita alami.  Mari kita lihat realitasnya:
Pertama, Tuhan memakai perubahan keadaan dan kebijakan pemerintah untuk menggenapkan rencana-Nya (Mikah 5:2).  Semua nubuat tentang Mesias digenapkan oleh Yesus Tuhan dalam cara yang tidak dipikirkan dan dimengerti manusia.  Tuhan sedang bekerja di balik segala kesulitan yang orang percaya alami.
Ke dua, Tuhan memakai masa tidak nyaman di 'kandang' (bukan hotel bintang 5) sebagai kesempatan orang-orang percaya melihat mujizat-mujizat Tuhan.  Lihatlah, justru di tengah kandang bau dan hidup nomaden, Yusuf dan Maria menerima mas, mur dan kemenyan dari orang majus.  Ini mujizat Tuhan di tengah kekurangan untuk mencukupkan perjalanan hidup pasangan muda ke tempat lain, yang kalau boleh disebutkan sebagai tempat baru dan asing sebagaimana panggilan dan bagian rencana-Nya.
Perhatikan kesaksian para gembala ketika mereka didatangi para malaikat Tuhan! Sangat banyak jumlahnya dan sangat menakjubkan kilauan kemuliaan Tuhan di padang gembala!  Yusuf dan Maria mendengar kesaksian ini dan melihat Tuhan memakai mereka sebagai alat bagi para gembala untuk melihat dan percaya kemuliaan Tuhan. 
Dicatat, bahwa para gembala pulang dan memuji Tuhan (Lukas 2:20).  Mereka melihat Yesus dan percaya kepada-Nya.  Mereka pulang dengan memuliakan Tuhan.  Bukankah perasaan senang, gembira dan lega itu juga kita alami ketika melihat orang lain diselamatkan, percaya dan bahkan memuliakan Tuhan dengan hidup mereka?
Ke tiga, tulisan Matius 2:16 memberitahukan dengan kehidupan nomaden yang dijalani oleh Yusuf dan Maria telah menyelamatkan hidup mereka.  Kebencian dan iri hati membuat raja Herodes memusnakan semua bayi di bawah 2 tahun.  Sungguh pikiran orang yang telah dikuasai setan.  Syukur kepada Allah yang telah melepaskan anak pertama dari pasangan Yusuf Maria.
Bila hidup jadi 'unexpected''  marilah kita coba berhenti dari cepatnya irama aktivitas.  Marilah kita bersikap seperti Maria.  Ia mengambil waktu teduh, melihat apa sedang terjadi dan merenungkan karya Tuhan di dalam hidupnya.  Di balik setiap kesulitan, ada berkat bagi orang-orang yang mengasihi Tuhan.  Di balik kehidupan yang kelihatan gagal dan sial, ada kesuksesan bagi orang-orang yang mengerjakan kehendak Tuhan. 
Apakah pada waktu menghadapi 'unexpected life', kita jadi murtad atau setia?  Apakah kita masih mau melakukan kehendak Tuhan?  Maukah kita taat meski kelihatannya tidak enak? 
Yusuf dan Maria sudah menjalani ini lebih dari 2000 tahun yang lalu.  Mereka berhasil.   Kalau ditanyakan kepada mereka, apakah gampang?  Mungkin mereka menjawab: 'Enak aja lu ngomong begitu!  Tidak gampang, bahkan sulit. Yee..!  Tapi kami percaya dan kami telah melihat kemuliaan Tuhan bersinar dalam hidup kami.  Kami tidak menyesal, bahkan mau bila diberi kesempatan mengulang kembali sejarah penting dunia ini'  Selamat Menyambut Natal !


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Sunday 4 December 2011

KORUPSI ATAS NAMA TUHAN


Korupsi atas Nama Tuhan

Berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
II Raja-raja 5:20





Kita sering mendengar banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh orang-orang di negara kita.  Mulai dari pemerintahan tingkat bawah hingga atas, di lembaga sosial, lembaga keagamaan hingga di banyak perusahaan swasta terjadi korupsi.
Definisi "korup" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 2 (Jakarta: Balai Pustaka, 1996) diartikan sebagai: buruk; rusak; busuk; suka memakai barang yang dipercayakan kepadanya. Korupsi didefinisikan dengan penyelewengan/penggelapan (uang negara atau perusahaan dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Peristiwa korupsipun juga terjadi di dalam pelayanan atas nama Tuhan.  Gehazi, sudah melihat banyak pekerjaan mujizat Tuhan melalui hamba-Nya Elisa.  Minyak berlimpah dalam bejana kosong, orang mati dibangkitkan, keracunan disembuhkan, laparnya isi perut ratusan orang dikenyangkan dengan mujizat beberapa roti jelai serta gandum.
Seharusnya peristiwa ini membuat Gehazi takjub dan gentar akan kehadiran Tuhan.  Seharusnya pula, Gehazi mengerti arti pelayanan yang mengandalkan Tuhan dan hidup dalam takut akan Tuhan.  Kenyataannya, Gehazi berani memakai nama Tuhan dan memakai otoritas nabi Elisa untuk menggelapkan pemberian panglima raja Aram, Naaman.
Beberapa kesalahan Gehazi: pertama, Gehazi mencari kesempatan di tengah kesempitan dengan cara tidak jujur pada keinginan dan kebutuhan pribadi.  Kedua, Gehazi memakai otoritas Tuhan dan Nabi untuk meraup keuntungan pribadi.  Gehazi sudah mencuri kemuliaan nama Tuhan.
Agaknya di jaman ini, kehidupan keagamaan rentan menjadi  sasaran korupsi.  Mulai dari dana kesejahteraan umat yang dikorup, uang pembangunan tempat ibadah yang hutangnya tidak pernah lunas dibayar, dan semua ketidak jujuran demi kepentingan pribadi.
Korupsi 2 talenta perak, 2 pundi-pundi dan 2 potong pakaian telah membuat Gehazi harus membayar penyakit kusta seumur hidupnya (II Raj.5:27).  Sungguh tragis tindakan korupsi, terlebih mengerikan apabila korupsi itu dilakukan demi nama Tuhan dan mengatasnamakan lembaga keagamaan.
Andai saja Gehazi berterus terang kepada Naaman dan tidak memakai nama Tuhan, otoritas keagamaan ataupun cerita palsu, maka ia tidak perlu harus kena kusta.  Hidup jujur dan ikut Tuhan mendatangkan anugerah Tuhan yang berkecukupan.  Marilah kita mengoreksi diri: Adakah tanpa disadari sebelumnya, kita juga melakukan korupsi? Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup lurus dan terhindar dari upah dosa korupsi.  Amin.